Kristina Cynthia Pramita – Ms. Kristina Cynthia Pramita, B.Bus. M.Si Director of Studies Saint Monica Jakarta School dan Growing Mind Preschool

MENGENAL LEBIH DALAM SOSOK PENDIDIK MUDA BERPRESTASI

Beberapa waktu yang lalu, dalam sebuah pertemuan bincang-bincang hangat, Ms. Kristina Cynthia, B.Bus. M.Si berkesempatan untuk menceritakan tentang passion-nya di dunia pendidikan dan pengalaman dirinya yang telah mengabdikan diri selama 16 tahun di dunia Pendidikan.

Ms. Kristina Cynthia, B.Bus., seorang sosok wanita muda yang juga seorang Ibu, selaku Director of Studies di Yayasan Pendidikan Mulia Bakti sejak tahun 2006, menyapa dengan senyuman cerianya. Miss Kris, biasa dipanggil di sekolah, dipercaya memimpin beberapa divisi sekolah, ada divisi regular dan homeschooling. Dari kedua divisi ini, ada beberapa cabang dengan 2 nama sekolah, Saint Monica Jakarta School Intercultural (SMJS Intercultural) dan Growing Mind Preschool (GMP).

SMJS Intercultural sendiri adalah sekolah dengan kurikulum dari Singapura dan Amerika yang berbasis Katolik. Pertama kali didirikan oleh YPMB Group di tahun 1989. Saat itu dikenal di Kawasan Kelapa Gading dengan nama Santa Monica. Berbagai khalayak berdatangan dari berbagai kawasan di luar Kelapa Gading mencari sekolah ini untuk mengejar kualitas pendidikannya yang direkomendasikan secara langsung dari mulut ke mulut. “Salah satu sekolah pertama yang ada di kawasan ini sejak masih banyak rawa-rawa dan lahan kosong, saya bahkan masih kanak-kanak”, ujar Ms Kris. Saat ini, Saint Monica Jakarta School memiliki 2 cabang Preschool dan 1 cabang Primary School di Kelapa Gading dan Sunter, Jakarta Utara. Kedepannya, Yayasan Pendidikan Mulia Bakti sedang mempersiapkan untuk membangun kampus baru untuk Preschool sampai dengan High School di bilangan Bekasi. Pada tahun 2012, YPMB Group membuka Growing Mind Preschool cabang pertama untuk mengakomodasi permintaan dibukanya Preschool yang berkonsep Universal namun tentap mengedepankan ke- Tuhanan dan Pendidikan Karakter, tentunya dengan mutu kurikulum dan program yang sama dengan SMJS Intercultural. GMP memiliki 2 kampus yaitu di Kelapa Gading dan Gading Serpong. “Kami digandeng oleh Summarecon selaku pengembang dari Gading Serpong untuk bekerja-sama membuka cabang di Scientia Digital Centre dari sekian banyak Preschool di Kelapa Gading, sungguh sebuah kehormatan bagi kami dapat diberikan kepercayaan.” Ujar Ms. Kristina.

Latar Belakang Akan Kecintaan Pada Dunia Pendidikan
“Ketika tahun 1989, saya berumur 4 tahun. Ibu saya adalah Kepala Sekolah di TK Santa Monica. Ibu saya sering mengajak saya datang ke sekolah yang pada saat itu masih 1 cabang saja. Sebuah sekolah di rumahan namun yang mengherankan muridnya hampir 400,” ceritanya. Selanjutnya di tahun 1995 cabang kedua dibuka masih di bilangan Kelapa Gading. “Ibu saya memegang jabatan sebagai Kepala Sekolah di 2 cabang tersebut. Jadi, dari kecil sejak umur 4 tahun, saya sudah bersekolah di TK Santa Monica. Sekolah ini sudah menjadi bagian dari hidup saya dan saya menjiwainya dengan sungguh-sungguh. Saya mencintai sekolah ini dan mengenal secara mendalam. Inilah yang menjadi pondasi kesuksesan dalam menjalankan profesi saya,” tambahnya. Sewaktu muda, Ms. Kristina suka menggambar dan sering menang lomba. Puluhan koleksi pialanya berjejer di lemari, mulai dari lomba menggambar, tenis , membaca puisi, menari, modelling dan bahkan ia pernah menjadi seorang penyanyi cilik di televisi dan panggung- panggung besar. Di waktu senggangnya, ia sering membantu mengajar anak-anak di TK Santa Monica tentang tehnik mewarnai serta menemani sang Bunda saat bertugas tanpa mengganggunya. Kristina kecil termasuk anak cerdas dengan nilai IQ 139, sifatnya saat itu pendiam dan serius namun suka meneliti dan mempraktekkan pengalaman baru yang ia lihat. Ms. Kristina sedari kecil suka bereksperimen dan kreatif. Pengalaman masa kecilnya inilah yang menumbuhkan passion di dunia Pendidikan ditambah lagi bakat mendidik sudah mandarah daging diturunkan dari sang Bunda.

Hubungan Masa Kecil Dengan Karir Director of Studies
“Ibu saya sayang sama anak. Walaupun sibuk bekerja sebagai kepala sekolah, tapi dia sangat perfeksionis dalam mendidik dan merawat putri-putrinya,” ujarnya. Ms. Kristina bercerita bahwa sedari kecil, Ia sudah dibina supaya mempunyai etika yang bagus. Mulai dari tutur kata, atau bagaimana menempat- kan diri, hingga bersikap baik penuh kasih, suka menolong dan menghormati orang lain. Intinya, tau menempatkan diri walaupun Ibunya berkedudukan sebagai Kepala Sekolah. Ayah Kristina mengajarkan kedisiplinan dan ke- Tuhanan. Selain diajarkan beretika yang baik, Ia juga diajarkan pengembangan diri. “Ibu saya mempunyai visi misi dimana saya setiap hari harus pergi les non- akademis di sore hari. Saya diberikan kebebasan untuk memilih ingin mengembangkan bakat apa, namun harus komitmen. Padahal pada saat itu, Ibu saya berhemat untuk bisa membayar biaya-biaya les saya dan adik,” ujar Ms. Kristina Cynthia, B.Bus. M.Si. Ia bercerita pengorbanan sang Ibu dan Ayahnya yang harus mengantar jemput ke sekolah dan les setiap hari, terlebih setiap minggu Orang Tua Kristina mengantar ke berbagai perlombaan, rekaman studio, syuting serta pentas-pentas yang terkadang sampai pukul 12 malam.

Ketika menjadi Director of Studies, semua pengalaman hidup tersebut sangat bermanfaat sebagai inspirasi dalam meracik kurikulum yang terdepan. “Kami ingin anak didik tidak hanya berprestasi di akademis, namun juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat-bakat terpendamnya. Jadi, di sekolah kami, 11 (utama dan tambahan) Multiple Intelligences benar-benar diajarkan dalam keseharian. Mulai dari musik, presentasi, digital, pembawaan diri, dll. Itu semua diajarkan tidak secara teoritis ya tapi justru praktek. Lengkap,” imbuh Ms. Kristina Cynthia, B.Bus. M.Si. Ia juga membagikan tips untuk menciptakan anak yang sukses di masa depan. Selain karakter dan ke-Tuhanan yang baik, otak kiri dan kanan anak harus seimbang. Dan yang terpenting kelemahan anak justru harus kita identifikasi dan dilatih agar menjadi paling tidak berada di level cukup. “Sebab tokoh yang sukses biasanya memiliki kecerdasan merata walaupun ada 1 bidang atau lebih yang menonjol,” ujarnya.

Berangkat dari cerita suksesnya di masa kecil serta dari ilmu-ilmu yang ia pelajari selama puluhan tahun, Kristina percaya bahwa tips sukses ini perlu ia bagikan kepada para anak didiknya.

Awal Karir
Kristina sempat mengenyam pendidikan tingkat SMA dan Universitas di kota Melbourne dan Sydney, Australia. Setelah lulus Kristina diajak untuk mengembangkan YPMB Group. Pada tahun 2006, Ia langsung dipercayakan sebagai Curriculum Coordinator. Sebelumnya, Ia bercerita mengenai betapa ia harus mandiri, berani, bermental kuat dan kreatif ketika seorang diri di lingkungan yang sangat asing. Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya hanya dalam waktu 2.5 tahun. Pengalaman hidup mandiri inilah yang membuatnya berani menerima posisi pimpinan walaupun masih sangat muda pada saat itu. Di awal karirnya, ia bertugas mengatur kurikulum semua divisi dan cabang bersama anggota tim lainnya. “Pada saat itu, Saint Monica baru mengimplementasi kurikulum internasional secara full. Jadi, ada reformasi besar-besaran karena semua mata pelajaran internasional diimplementasikan dalam keseharian dan guru-guru juga berbicara dalam Bahasa Inggris seperti di luar negri,” imbuhnya. Awal karir Kristina adalah kumpulan langkah-langkah kecil menjadi langkah besar nantinya.

Moto Hidup
“Saya sangat beruntung bahwa profesi saya sejalan dengan salah satu moto hidup saya yaitu kita hidup harus berguna di mata Tuhan dan masyarakat, supaya nama kita diingat selalu oleh orang-orang, apapun profesi kita,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa ketika bekerja, hal itu tidak menjadi beban melainkan kecintaan untuk dapat mengubah hidup orang lain dan be impactful to others. Kristina menjalani segala tantangan dan kesibukan dengan seperti air mengalir. Prinsipnya, persiapkan dengan matang, lakukan yang terbaik, apapun hasilnya serahkan kepada Tuhan. Baik maupun buruk yang terpenting usaha yang terbaik sudah dilakukan. Ia percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Di samping itu, banyak mentor-mentor yang luar biasa baik dan staf yang seperti keluarga di YPMB. Jadi, saya semakin semangat menjalani pekerjaan saya ini.

Dalam menghadapi tantangan dalam bekerja, Kristina memberikan tips, “Jangan baper atau sensitif karena orang lain jadi takut bersosialisasi dengan kita, bawa happy saja. Bila ada yang ingin menjatuhkan, buktikan saja dengan prestasi, berlian walau tertutup lumpur akan tetap bersinar.” Ia juga bercerita ketika bekerja, hampir selalu terjun terlibat langsung dengan semua pihak, sehingga lebih efisien dalam pengontrolan dan waktu, bonusnya yaitu bisa lebih dekat dengan banyak pihak.

Pendapat Tentang
Pendidikan di Indonesia
Menurutnya, pendidikan di tahun 2022 sudah lebih berkembang. “Banyak sekolah negeri yang bagus, tidak kalah dengan sekolah swasta. Di Indonesia sendiri sedang menjamur pendidikan berbasis Intercultural. Ini bagus sekali karena Bahasa Inggris t idak bisa dipungkiri sebagai bahasa yang bisa membuat maju sebuah bangsa. Di Indonesia ini sudah mulai banyak orang yang lancar berbahasa Inggris, bahkan anak- anak di kota besar itu luar biasa fasihnya,” jelas Ms. Kristina Cynthia, B.Bus. M.Si.

Meskipun demikian, saat ini yang menjadi problema bersama adalah pemerataannya yang masih perlu ditingkatkan lagi ke daerah-daerah. Oleh sebab itu, Ms. Kristina Cynthia, B.Bus. M.Si berharap para pendidik yang mahir berbahasa Inggris bisa dikirim ke daerah- daerah, sehingga anak-anak daerah bisa maju. Selain itu, Ms. Kristina Cynthia, B.Bus. M.Si juga berharap materi kurikulum di seluruh Indonesia bisa lebih real life atau praktikal. Hal ini dikarenakan zaman sudah berubah. “Zaman dulu itu zaman Industrial Age. Setelah Perang Dunia II, orang-orang bekerja di pabrik-pabrik. Sedangkan, sekarang kita sudah memasuki Digital Age, anak-anak justru harus dilatih supaya lebih kreatif berpikir, berhati-hati dalam bertindak, dan real life skillnya. Janganlah terlalu textbook. Itu yang harus pemerintah dan sekolah- sekolah lakukan (shifting to digital age). Sekolah kami sudah melakukan hal ini, bahkan kami menambahkan program kepemimpinan untuk membentuk karakter yang dibutuhkan sebagai seorang pemimpin pada setiap murid,” tutur Ms. Kristina Cynthia, B.Bus. M.Si.

Harapan Terhadap Generasi Muda
Harapan Ms. Kristina Cynthia, B.Bus. M.Si untuk para generasi muda, yaitu

  1. Harus ingat Tuhan itu no. 1. Sedikit gambaran, anak zaman sekarang merasa dirinya sangat canggih. Semua serba bisa. Jadi, mengandalkan kekuatan manusia.
  2. Jangan lupa berbuat baiklah dan berempatilah terhadap sesama.
    Di era digital, tidak dapat dipungkiri keegoisan manusia menjadi meningkat.
  3. Cintailah dan hargailah diri sendiri. Abaikan komentar-komentar negative dan rumor-rumor.
Contact Us